Check it Out!
1. Konsep dasar Sistem
Pengertian
dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,
semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan
umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen,
interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem
harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan
sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu
dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
Kumpulan elemen terdiri dari
manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari
elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain,
juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Terdapat beberapa
definisi sistem yaitu :
·
Gordon B. Davis ( 1984 ) :
“ Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang
saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran
atau maksud “.
·
Raymond Mcleod (2001) :
“ Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling
berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan
yang utuh dan terpadu “.
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu :
Ø Komponen-komponen
Komponen sistem atau elemen sistem
dapat berupa :
·
Elemen-elemen yang
lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer
terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
·
Elemen-elemen yang
lebih besar yang disebut supra sistem.
Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU,
perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem
komputer.
Ø Batas
sistem
Batas sistem merupakan daerah yang
membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup dari sistem tersebut.
Ø Lingkungan
luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di
luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu
kelangsungan hidup dari sistem .
Ø Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar
subsistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi
input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung
satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
Ø Masukkan
Masukan adalah energi yang dimasukkan
ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance
input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
Ø Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang
lain atau kepada supra sistem.
Ø Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu
bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
Ø Sasaran
atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan
atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan
yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2. Konsep Dasar Informasi
Di
dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang
memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen. Secara
umum informasi dapat didefinisikan
sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Menurut Raymond
Mcleod, :
“ Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat
ini atau mendatang ”
Secara umum
informasi dapat didefinisikan sebagai
hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata
yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu
yang terjadi pada saat tertentu. Di
dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi
perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa
suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan
terjadi.
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga
perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan
informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk
suara, sinyak, gambar, dsb.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,
yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah
data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali
lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus
informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ;
Gambar 1.1. Siklus
Informasi
Adapun fungsi-fungsi informasi
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk meningkatkan
pengetahuan bagi si pemakai
2.
Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan pemakai
3.
Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.
Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada
waktunya dan relevan.
-
Akurat
Berarti informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena
dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan
yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
-
Tepat waktu
Berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai
nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi
organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
-
Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai
manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang
berbeda-beda.
3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan
informasi yang tepat, cepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan
tentunya harus menggunakan sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat
dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan
dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil,
mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan
menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya
Menurut Mc leod :
“Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua
sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi “
Sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,
memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan
yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi harus
mempunyai persyaratan umum sebagai berikut :
·
harus diketahui
oleh penerima sebagai referensi yang tepat
·
harus sesuai
dengan kebutuhan yang ada dalam proses pembuatan / pengambilan keputusan
·
harus mempunyai
nilai surprise, yaitu hal yang sudah
diketahui hendaknya jangan diberikan
·
harus dapat
menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Suatu keputusan tidak selalu menuntut
adanya tindakan.
Sistem informasi harus mempunyai beberapa sifat seperti :
·
Pemrosesan
informasi yang efektif. Hal ini berhubungan dengan pengujian terhadap data yang
masuk, pemakaian perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai
·
Manajemen
informasi yang efektif. Dengan kata lain, operasi manajemen, keamanan dan
keutuhan data yang ada harus diperhatikan
·
Keluwesan. Sistem
informasi hendaknya cukup luwes untuk menangani suatu macam operasi
·
Kepuasan pemakai.
Hal yang paling penting adalah pemakai mengetahui dan puas terhadap sistem
informasi.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi
mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan (building
block), yaitu :
(1)
Komponen input atau komponen masukan
(2)
Komponen model
(3)
Komponen output atau komponen keluaran
(4)
Komponen teknologi
(5)
Komponen basis data
(6)
Komponen kontrol
atau komponen pengendalian.
Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk
satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem
informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak
dapat mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat
waktu dan akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan
sebagai berikut ini :
1.
Blok Masukan (Input Block)
Input merupakan
data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2.
Blok Model (Model Block)
Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diingiinkan
3.
Blok Keluaran (Output Block)
Keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem
4.
Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi
merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.
Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari
sistem secara menyeluruh
5.
Blok Basis Data (Database Block)
Merupakan kumpulan
dari data yang saling berhubungan satu
sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6.
Blok Kendali (Control block)
Beberapa pengendalian yang dirancang secara
khusus untuk menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem
4. Sistem Informasi dalam Tingkatan Organisasi
Penerapan
sistem informasi di dalam suatu organisasi dilakukan melalui sistem informasi
manajemen (SIM) untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen.
SIM
dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi
yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian.
SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang
didasarkan pada komputer. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi,
antara lain sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem
informasi personalia, dsb.
Sistem-sistem informasi dimasudkan untuk memberikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen yaitu ; manajemen tingkat atas,
manajemen tingkat menengah dan manajemen tingkat bawah. Pada manajemen tingkat
atas (top level management), kegiatan
manajemen yang dilakukan adalah perencanaan strategi. Pada manajemen tingkat menengah (middle level management), kegiatan
manajemen yang dilakukan adalah pengendalian. Sedangkan pada manajemen tingkat
bawah (low level management) atau disebut
juga operating management, kegiatan
yang dilakukan adalah pengendalian operasi.
Sistem informasi pada tiap organisasi berisikan informasi
yang berhubungan dengan tiga tipe dasar operasi, yaitu proses transaksi, kontrol dan perencanaan
strategis. ketiga tipe dasar operasi ini
dapat dikelompokan ke dalam dua bagian seperti gambar 1.2, yaitu:
·
kegiatan pada tingkat manajemen dan
·
kegiatan pada tingkat pengoperasian
|
Gambar 1. 2 Kegiatan tingkat manajemen dan tingkat
pengoperasian
Saat ini kegiatan pada tingkat manajemen digambarkan
dalam bentuk segitiga yang terletak di atas gambar empat persegi panjang,
gambar pada kegiatan tingkat pengoperasian hampir dapat dikatakan sebagai suatu
hal yang tradisional.
Gambar 1.3. Kegiatan informasi yang berhubungan dengan
organisasi
Pada tingkat manajemen, pelaksana atau
manajemen tertinggi dalam organisasi akan menentukan tujuan organisasi,
sumber-sumber yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut,
kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mengatur dalam memperoleh, menggunakan dan
menyusun sumber-sumber yang digunakan. Kegiatan-kegiatan ini memerlukan waktu
yang lama, yaitu satu sampai sepuluh tahun bahkan lebih.
Pada gambar 1.3, fungsi kontrol
mempunyai komponen manajemen dan komponen operasional. Dalam pengawasan manajemen,
manajer tingkat menengah mengawasi apakah sumber-sumber yang digunakan dapat
diperoleh dan digunakan secara efektif adan efisien untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan. Kegiatan ini akan memerlukan waktu bulanan
bahkan tahunan.
Pada
pengawasan operasional, pengawas manajemen mengawasi apakah pelaksanaan
tugas-tugas tertentu berjalan secara efektif dan efisien. Kegiatan
ini memerlukan waktu harian ataupun mingguan.
5. Jenis - Jenis Sistem Informasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang
berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis. Transaction Processing System
(TPS) berfungsi pada level organisasi; Office
Automation System (OAS) dan pendukung Knowledge Work System (KWS) yang
bekerja pada level knowledge. Sistem-sistem pada
level yang lebih tinggi meliputi Sistem Informasi Manajemen (SIM), dan Decision
Support System(DSS). Sistem ahli
menerapkan keahlian pembatasan keputusan untuk menyelesaikan
permasalahan-permasalahan khusus dan terstruktur. Pada level manajemen strategis
kita menemukan Executive Support
System (ESS), Group Decision Support
System (GDSS), dan yang lebih umum dijelaskan sebagai Computer Supported Collaboration Work Systems (CSCWS) yang membantu
para pembuat keputusan untuk beranekaragaman organisasi tak terstruktur atau
semi terstruktur.
Transaction Processing System (TPS)
Transaction
Processing System (TPS) adalah
sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. TPS menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi
operasional sekaligus mengurangi waktu, meskipun orang masih harus memasukkan
data ke sistem komkputer secara manual.
Transaction
Processing System merupakan sistem
tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan
eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk
memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan
mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar
sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama
sekali.
Office
Automation System (OAS)
dan Knowledge Work System (KWS)
Office Automation System (OAS)
mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru
melainkan hanya menganalisis informsi sedemikian rupa untuk mentransformasikan
data atau untu memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum membaginya
atau menyebarkannya secara keseluruhan, dengan organisasi dan, kadang-kadang, diluar itu.
Aspek-aspek OAS yang sudah kita kenal seperti word proessing, spreadsheets,
destop, publishing, electronic scheduling dan komunikasi melalui voice mail,
email, dan video confrencing.
Knowledge Work System
(KWS) mendukung para pekerja
profesional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka
menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke
organisasi atau masyarakat.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sisitem Informasi Manajemen (SIM) tidak menggantikan
Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup pengolahan
transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi yang bekerja
karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan bantuan manusia, perangkat
lunak (program komputer) dan perangkat keras (komputer, printer, dan lain-lain)
agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung spektrum tugas-tugas organisasional
yang lebih luas dari Transaction Processing Systems, termasuk analisis
keputusan dan pembuatan keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM membagi basis
data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna
menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan output
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga dapat membantu
menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi, meski
tidak berupa suatu struktur tunggal.
Decision Support System (DSS)
Kelas sistem informasi terkomputerisasi pada level yang
lebih tinggi adalah Decision Support
System (DSS). DSS hampir sama dengan SIM tradisional kerena keduanya
sama-sama tergantung pada basis data sebagai sumber data. DSS berangkat dari
SIM tradisional kerena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan keputusan di
seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual masih wewenang eklusif
pembuat keputusan. DSS lebih sesuai untuk orang-orang atau kelompok yang
menggunakannya daripada SIM tradisional.
Sistem Ahli Dan Kecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan
(AI) bisa dianggap bidang yang arsitek tingkat tinggi untuk sistem ahli. Daya
tolak/dorongan umum dari AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang
berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami
bahasa alamiahnya serta menganalisis kemampuannya untuk berpikir melalui
problem sampai ke kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan
pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan permasalahan serta
memberikannya lewat pengguna bisnis (dan lain-lain).
Sistem ahli
adalah suatu kelas yang sangat spesial yang dibuat sedemikian rupa sehingga
bisa dipraktikkan untuk digunakan dalam bisnis sebagai akibat dari semakin
banyaknya perangkat keras dan parengkat lunak seperti komputer pribadi (PC) dan
shell sistem ahli. Suatu sistem ahli (juga disebut sebagai knowledge-based
system) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk
menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Ditegaskan bahwa
tidak seperti DSS, yang meninggalkan keputusan terakhir bgi pembuat keputusan,
sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah atau suatu kelas
masalah khusus.
Komponen dasar
suatu sistem ahli adalah knowledge base, yakni suatu mesin interferensi yang
menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa
semacam SQL ( structured query language), dan antarmuka pengguna. Orang
menyebut knowledge engineering manangkap keahlian pakar, membangun sebuah
sistem komputer yang mencakup expert knowledge ini, dan kemudian
mengimplementasikannya. Secara keseluruhan sangat mungkin membangun dan
mengimplementasikan sistem ahli yang akan menjadi pekerjaan para
penganalisis
Group
Decision Support System (GDSS)
dan Computer Supported Collaboration Work
Systems (CSCWS)
Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat
keputusan semi-terstruktur dan tak-terstruktur, maka group Decision support
System membuat suatu solusi. Group
Decision Support System (GDSS), yang digunakan di ruang khusus yang
dilengkapi dengan sejumlah konfigurasi yang berbeda-beda, memungkinkan anggota
kelompok berinteraksi dengan pendukung elektronik-seringnya dalam bentuk
perangkat lunak khusus-dan suatu fasilitator kelompok khusus. GDSS dimaksudkan
untuk membawa kelompok bersama-samamenyelesaikan masalah dengan memberi bantuan
dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi, dan skenario. Perangkat lunak
GDSS dirancang untuk meminimalkan perilaku kelompok negatif tertentu seperti
kurangnya partisipasi berkaitan dengan kekhawatiran atau tindakan balasan untuk
menyatakan bahwa sudut pandang tidak dikenal, domonasi oleh anggota kelompok
vokal, dan pembuatan keputusan 'group
think'. Kadang-kadang GDSS dibahas menurut istilah yang lebih umum Computer Supported Collaborative Work
(CSCW), yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut 'groupware' untuk kolaborasi tim melalui
komputer yang terhubung dengan jaringan.
Executive Support System
(ESS)
Bila eksecutive beralih ke komputer, mereka seringnya
mencari cara-cara yang bisa membantu mereka membuat keputusan pada tingkat
strategis. Executive Support System (ESS) membantu para eksekutif mengatur
interaksi mereka dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik
dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa di akses seperti kantor.
Meskipun ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh TPS dan SIM, ESS
membantu pengguna mengatasi problem keputusan yang tidak terstruktur, yang
bukan aplikasi khusus, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
memikirkan problem -problem strategis. ESS memperluas dan mendukung kemampuan
eksekutif, memungkinkan mereka membuat lingkungan tampak masuk akal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar